Kamis, 30 Oktober 2008

Menjual Iba: Pemasaran hebat yang culas

Menjual Iba : Rahasia pemasaran dashyat tapi curang yang harus dihindari




Saya sedang berusaha memejamkan mata, baru saja merebahkan badan, pintu pagar di ketok seseorang. Dengan sedikit enggan saya bangkit.
“Siapa sih malam-malam bertamu.”
“Pasti ada urusan penting. Sudah sana bukakan pintu!” Sahut istriku Indah.
Beberapa saat kemudian saya kembali lagi ke tempat tidur.
“Siapa Pak?” Tanya istriku kembali.
“Orang jualan brownies.” Jawabku.
“Malam-malam begini?”
“Ya..katanya kemalaman, belum laku, katanya buat biaya anaknya sekolah.” Saya merebahkan badan kembali ke tempat tidur.
“Ah..kasihan, kalau begitu kita beli saja 1 buah.”

GRATIS E-BOOK :
The Science Of Getting Rich atau E-book pengembangan diri lainnya hanya dengan mengirimkan e-mail dengan subyek : Gratis E-book dan kirimkan email-anda ke purha.mugen.ryoku@gmail.com

Dan tak berapa lama kemudian istriku sudah kembali membawa brownies yang tidak pernah terpikir akan dibelinya akhir-akhir ini.
Dahsyat. Ibu yang jualan brownies tersebut ternyata adalah seorang penjual yang hebat. Penjual yang mengarahkan calon pembelinya dengan memilih waktu penjualan, cerita yang menghiba dan fisiologi kelelahan. Dia berhasil dan akan terus berhasil tapi hanya untuk yang pertama kali saja. Karena dia tidak jujur, dia
Sampai beberapa hari kemudian istri saya masih terus membicarakan ibu penjual brownies tengah malam itu. Membayangkan betapa hebatnya perjuangan sang ibu, betapa menyedihkannya keadaan hidupnya dan lain sebagainya. Sulit buat saya menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi, sampai akhirnya saya menunjukkan bukti secara langsung. Yang ternyata bahwa sang ibu tersebut bukan keliling komplek dengan berjalan kaki, tapi diantar mobil box di ujung gang, mobil box punyanya sendiri.

Masih ada beberapa lagi trik jahat para penjual yang memanfaatkan rasa kasihan dalam pemasaran produknya. Saya akan sampaikan setelah ini.
Joe Vitale sang pemasar internet terkenal menyatakan bahwa rasa sakit adalah pemicu trans pembelian terbesar. Rasa sakit memicu rasa iba, rasa ingin membantu yang menggiring seseorang bertindak tanpa menggunakan nalarnya.
Sayangnya rasa iba yang ditimbulkan ini penuh tipu daya. Tidak jujur. Dibuat-buat. Sehingga ketika rahasia terbongkar tidak ada lagi pembelian, karena hilang sudah rasa iba, kasihan menjadi sumpah serapah, makian karena sadar telah tertipu.

Faktor-faktor yang memicu rasa kasihan yang menggiring pembelian.
1. Waktu yang tidak terduga (larut malam, petang hari, subuh, siang yang sangat panas)
2. Fisik yang menderita (kurus, lemah, tidak terawat, tua, rambut memutih, suara yang lemah, memelas)
3. Cerita kesengsaraan (cerita bohong, skenario palsu yang menghiba).
Istri saya masih saja membeli bakso ditengah malam yang berhujan lebat, membeli buah pisang yang didorong keliling komplek bapak tua. Tapi saya membiarkan saja karena istri saya tulus, istri saya bertujuan membangun dan saya yakin mereka bukanlah para penjual yang “menjual kasihan”.

Baiklah saya akan ceritakan beberapa pada Anda kasus-kasus “menjual kasihan” yang mungkin harus Anda hindari.
1. Ibu penjual brownies tengah malam. Dia beralasan jualannya tidak laku, sudah jalan keliling komplek, kemalaman dan akan jual murah brownies tersebut demi mendapatkan uang bagi sekolah anaknya. Faktanya dia keliling mengetuk pintu rumah orang setiap malam, mana mungkin setiap malam dagangannya tidak laku ? ternyata dia dijemput mobil diujung gang.

2. Anak-anak kecil penjual cobek batu. Duduk dipinggir jalan sembarangan, berlagak kecapekan. Lalu sesekali memikul cobek batu yang sangat berat (terlihat dari pikulannya yang melengkung) beberapa meter lalu berhenti istirahat. Faktanya dari mana mereka datang ? Sangat tidak mungkin membawa beban sangat berat itu dari lokasi yang jauh dan berapa keuntungannya jika harus naik kendaraan umum? Faktanya saya bisa menunjukkan kepada istri saya Indah pada suatu petang hari ada sebuah Pick Up yang menjemput pulang anak-anak tersebut.

3. Penjual kasur busa (spring bed) keliling. Mobil pick upnya berjalan pelan dan keneknya mengetuk pintu-pintu rumah disore hari atau dimalam hari, menanyakan kepada Anda apakah Anda bersedia menolong dia agar tidak diomeli majikannya karena salah mengantar spring bed yang tidak jadi dibeli, dengan membelinya dengan harga murah. Faktanya setiap hari dia berkeliling menjual spring bed salah kirim? Bodoh sekali bukan kalau setiap hari berbuat salah?

4. Bapak tua penjual lukisan tengah malam. Anda diharapkan membeli barang hasil karya
karang taruna lingkungan Anda dengan harga pantas sekaligus menyumbang amal. Faktanya tidak ada kegiatan karang taruna dilingkungan Anda.

5. Ada seribu daftar lagi yang bisa dituliskan.

Anda telah mengenal salah satu sisi kelam dunia pemasaran. Ini pemasaran jahat. Penipuan. Saya akan tunjukkan cara-cara pemasaran yang bersih dan mampu memberikan hasil berulang-ulang, mampu membina pelanggan potensial Anda. Tunggu pada artikel berikutnya.


Purnomo Hadi
Mugen Ryoku Learning Center
http://www.mugen-ryoku.blogspot.com/
Pusat pembelajaran kuasa tanpa batas. Membina manusia-manusia mencapai keinginan pribadinya meraih prestasi dan kesuksesan hidup tanpa peduli pada keterbatasan yang didengung-dengungkan dunia sekolah dan pemikiran picik